Selasa, 04 Desember 2012

Si cantik yang mematikan

Teman saya telah mengirimkan foto spesimen laba-laba yang telah rusak. Gigitan laba-laba ini dilaporkan menyebabkan sakit yang luar biasa hingga kelumpuhan selama beberapa hari. Saya langsung tertarik dengan foto tersebut, karena meskipun telah rusak, cukup jelas bahwa laba-laba itu dari Suku Theridiidae. Dalam kelompok ini terdapat si laba-laba janda dari Amerika (Latrodectus mactans) yang gigitannya dapat mengakibatkan kematian.

 Beberapa hari kemudian saya mengunjungi tempat asal spesimen tersebut dikoleksi. Seorang ibu (saya lupa nama beliau) bersama suami dan anaknya membantu saya mencari laba-laba yang menurut informasi banyak dijumpai di tempat itu. Sambil mencari, beliau bercerita bahwa pada musim-musim tertentu banyak sekali laba-laba bersarang di lahan pertanian. Pada saat itu juga, banyak petani yang tergigit dan harus dirawat di rumah sakit. Biasanya karena tanpa sengaja memegang si laba-laba atau mengusik sarangnya.

 
Setelah beberapa saat berkeliling ladang, akhirnyaaa... Satu sarang yang masih aktif pun ditemukan di rerumputan. Saya mencoba mengamati si delapan tungkai itu dari dekat sambil mengambil beberapa foto. Dia cantik, tubuh dan tungkai-tungkainya dominan berwarna hitam. Ada warna merah di bagian punggung, sekilas seperti tanda panah dari bagian belakang ke depan. Di bagian ventral ada tanda menyerupai 'jam pasir' yang juga berwarna merah. Si cantik ini dengan anggun menjaga 3 kantong telur di sarangnya yang tidak beraturan. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, laba-laba ini saya yakini dari Marga Latrodectus. Saya mengoleksi laba-laba itu berikut telur-telurnya.


Saya buka literatur dari artikel dan beberapa situs internet, mencoba mengidentifikasi jenis laba-laba misterius tersebut. Saya tidak berani memberi memastikan jenis laba-laba yang bertanggungjawab atas gigitan menyakitkan para petani. Tetapi dugaan saya mengarah ke Latrodectus hasselti. Di literatur disebutkan jenis ini native benua Australia, meskipun populasi-populasi kecil ditemukan juga di New Zealand, Jepang, dan beberapa negara lainnya sebagai spesies introduksi.

Jika benar spesimen yang saya koleksi tersebut adalah L. hasselti, bagaimana mereka sampai di sini? Di tanah Jawa?


 *didedikasikan untuk semua korban gigitan laba-laba*

Lebih dari satu tahun tak tersentuh..


Heran...
Tadi malam tiba-tiba teringat, loh saya kan punya blog..kok bisa lupa yaa..
Terus saya buka blog ini dan hmm, sedikit demi sedikit semangat saya untuk menulis mulai tumbuh.
Baiklah, kita mulai lagi. Dunia delapan tungkai selalu menarik, dan semoga akan ada banyak hal baru di depan sana.