Jumat, 05 Maret 2010

Jatuh Cinta











Kamu Memang Beda!!


Sayang…
Mengapa kamu sungguh cantik,

berbeda dengan yang lain?

Pesonamu…keanggunanmu…dan kisah hidupmu,
adalah keajaiban….

Matamu memang terpejam,
tapi aku tahu kamu merasakan keberadaanku saat aku di dekatmu
Sikapmu yang pemalu itu tanda keperawanan

Kukagumi betapa kuatnya kamu berjuang hidup

Dalam dunia yang kejam, yang tak kenal siang malam,

sebuah tempat yang miskin dengan sesuatu yang kami sebut energi,

sebuah tempat di mana gas bernama karbon dioksida begitu berlimpah

Dan kamu sanggup bertahan sekian lama…aku tahu itu…


Dan aku juga tahu, ada kerapuhan yang teramat sangat dibalik kekuatanmu itu
Aku sedih…

Mengapa banyak keluargaku yang menyakitimu…?
Yah…mungkin karena mereka tak menyadari keberadaanmu…

atau memang tak mau tahu?
Aku takut sekali kehilangan kamu…!


Kamu tetap saja misteri buatku, hadir dalam hidupku saat aku tak siap

Hingga kuhabiskan ratusan gelas kopi, ribuan batang rokok,

hanya buat memikirkanmu…semoga aku tidak gila
Kamu adalah obsesi…yang mungkin saja aku bisa terbunuh karenanya
Aku sungguh ingin mengenal kamu lebih dekat,
mengerti tentang keluargamu,
mengenalkanmu pada keluargaku,
mencintaimu dan menjagamu…

Ah, takkan habis kata untuk mengagumimu

Mungkin kamu dikirimNya untuk menyadarkanku…

Agar kugunakan otakku
Memikirkan kebesaran Sang Pencipta….

Semoga Tuhan mengijinkanku tuk sekedar mencintai kamu….


Jatuh cinta memang sesuatu yang unik…
Ribuan kata nan indah keluar dari mulut untuk memuja sang pujaan, matapun enggan beralih dari satu titik yang melambungkan imaji. Belum lagi debar-debar di dalam sana yang efeknya bisa membuat senyum-senyum tak terkendali. Tapi yang saya rasakan mungkin sedikit aneh atau bisa dikatakan tidak wajar. Saya tulis puisi di atas sebagai kekaguman untuk makhluk kecil yang secara tidak langsung membuka pikiran saya. Makhluk kecil itu tak lain adalah laba-laba ‘buta’ yang hidup di beberapa gua yang pernah saya kunjungi.

Sama halnya jika Anda sedang jatuh cinta dengan lawan jenis, saya kira semua bermula dari kekaguman, entah paras nan elok, bodi bahenol, atau karena kepribadian yang unik. Dari situ barulah muncul perasaan untuk selalu dekat dan mencurahkan kasih sayang. Itu juga yang saya rasakan, awalnya biasa saja saat saya ambil satu individu dari gua, sebagai spesimen koleksi. Tapi betapa terkejutnya saya, saat dilihat dibawah mikroskop, ternyata laba-laba ini beda! Matanya yang berjumlah 8 sudah mereduksi dan tinggal tersisa spot-spot berwarna putih. Seketika itu juga muncul puluhan pertanyaan dalam otak saya, troglobitkah? Jenis apa ya? Famili apa ya? Dll.

Pertanyaan-pertanyaan itu masih saja menggantung. Bagaimana tidak? Jenis ini kemungkinan new spesies, jadi tentu saja belum ada data sama sekali yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tapi bagaimanapun saya sudah terlanjur sayang…justru saya berusaha memanfaatkan kondisi ini buat memancing diri untuk belajar, belajar, dan belajar. Semoga suatu saat bisa memberikan kontribusi dalam membuka tabir makhluk misterius itu. Amin

Photo: reduced eyes

1 komentar: