Jumat, 05 Maret 2010

Dimorfisme Seksual pada Kalacemeti

Amblypygi merupakan salah satu anggota Kelas Arachnida, bersama Uropygi dan laba-laba sejati (Araneae) termasuk golongan Megoperculata (Weygoldt 2000). Mereka memiliki tubuh yang pipih (flat) dan terbagi menjadi dua bagian yakni prosoma (cephalothorax) dan ophistosoma (abdomen). Bagian dorsal prosoma terlindungi oleh suatu lapisan yang disebut karapas; terdapat 8 mata yang dibagi menjadi dua kelompok mata; yaitu mata median (tengah) di bagian anterior, dan mata lateral di tepi dekat dengan margin karapas. Bagian ventral berderat coxa dari alat-alat gerak. Ophistosoma berbuku-buku, terlihat jelas baik pada bagian ventral maupun dorsal. Pada bagian ventral terdapat alat genitalia yang dilindungi genital opperculum.

Alat gerak Amblypygi terdiri dari sepasang kelisera, sepasang pedipalpi, dan 4 pasang tungkai. Kelisera adalah ciri spesifik Subkelas Chelicerata, berupa dua buah taring berfungsi untuk memangsa makanan. Pedipalpi pada Amblypygi, tidak sama dengan pada laba-laba sejati, telah termodifikasi menjadi besar, panjang dan raptorial. Bagian-bagiannya adalah coxa, trochanter, femur, tibia, basitarsus, dan distitarsus dengan cakar (Weygoldt 2000). Pedipalpi dilengkapi dengan spina (duri). Pada segmen tibia, duri-duri ini sering digunakan sebagai karakter pembeda pada tingkat genus. Sepasang tungkai pertama termodifikasi menjadi kaki antena yang berfungsi sebagai alat peraba.

Dimorfisme seksual adalah adanya perbedaan morfologi individu jantan dan betina selain pada organ genital. Beberapa spesies seperti Charinus brasilianus (Charinidae), Heterophrynus cheiracanthus, H. batesii (Phrynidae), Damon diadema (Phrynicidae) dan C. grayi memperlihatkan adanya perbedaan panjang pedipalpi untuk jenis kelamin berbeda. Spesies yang lain memperlihatkan dimorfisme seksual pada susunan spina dorsa di tibia pedipalpi (Weygoldt 2000). Dimorfisme seksual pada C. grayi ditunjukkan oleh perbedaan dimensi pedipalpi dan kaki antena. Jantan cenderung memiliki pedipalpi yang lebih ramping dan panjang, dan kaki antena (khususnya femur) lebih panjang daripada betina. Dimorfisme tersebut hanya dijumpai pada kalacemeti dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar